aku mengenal dikau
tlah cukup lama separuh usiaku
namun begitu banyak
pelajaran yang aku terima
kau membuatku mengerti hidup ini
kita terlahir bagai selembar kertas putih
tinggal ku lukis dengan tinta pesan damai
dan terwujud harmoni
segala kebaikan
takkan terhapus oleh kepahitan
ku lapangkan resah jiwa
karna ku percaya kan berujung indah
harmoni, harmoni, harmoni
harmoni, harmoni
harmoni masih saja meluncur bebas mengisi sudut-sudut kamar, dan aku sendiri masih sibuk dengan cariel ku ,sudah hampir pagi ini ini tak kunjung selesei,4 jam lagi aku harus berangkat,segera saja ku tuntaskan walau semuanya masih kacau dan segera ku pejamkan mata jam berganti,menit ke detik mata pun belum sempat terpejam dan semuanya mengharuskan terus tetap berjalan... 03.00 segera ku berlari menyiapkan lagi apa saja yang harus ku bawa ,dan setelah berpamitan melintas jalanan subuh surabaya yang sepi sampai ku di meeting point team surabaya,dari stasiun gubeng inilah 4 orang dari kami( agung,kang jajak,cak son,dan solik) mengawali perjalanan dan 3 teman yang lain (maya.kunto,hari) ternyata sudah berangkat dulu,kereta penataran dengan tiket Rp 4000 siap mengantarkan kami, padahal ini masih pagi tapi kereta sudah penuh sesak walhasil gerbong barang tanpa tempat duduk yang tersisa , kami pun segera mengambil tempat yang nyaman mencari tempat meluruskan kaki,gerbong barang yang sama sekali tak ada penerangan huufht... beginilah kalau naik waktu libur panjang dijamin tak ada ampun pasti penuh (petang ewu njaluk selamet caaak)... waktu terus berjalan sesekali kereta berhenti tak ada penumpang yang turun justru sebaliknya yang naik pun semakin banyak kereta pun semakin sesak,dan pas sudah penderitaan kereta ekonomi yang khas ,wajah-wajah yang tak asing bapak tua dengan barang bawaan yang besar dikuti ibu-ibu yang mengandeng putrinya , pedagang asongan yang masih saja ngeyel melewati barisan penumpang yang sudah tak bisa bergerak.... kulirik disebelah sana 2 pemuda dengan ransel yang besar "sama seperti kita nih jangan-jangan sama juga ke mahameru" kereta terus melaju perlahan mentari mulai muncul menembus dinding gerbong tua ini.... 
dalam kereta ekonomi
bersiap menuju ranu paniperjalan tumpang - ranu pani kami tempuh dengan pemandangan yang sangat indah melewati cuban "air terjun" pelangi dan pemandangan bromo disini kami pun menyempatkan untuk berhenti sebentar
view bromoperjalanan pun kami lanjutkan masih dengan view yang memang benar menajubkan dan setelah hampir menempuh 2 jam kami sampai di ranu pani pos terakhir sebelum pendakian,setelah menurunkan cariel beberapa dari kami pun langsung sigap menuju warung sementara agung dan saya justru tertinggal dibelakang karena masih mengurus perijinan , dalam pendakian kali ini kami hanya disarankan untuk sampai kalimati saja , jika nekad itu akan menjadi urusan kita sendiri dan teken kontark siap mati pun kami tanda tangani sementara waktu saya habiskan dengan mengamati sekeliling ranu pani danau ini saya rasa cukup bagus tapi sayang sekali kotor, kenudian saya juga mengamati papan pengumuman yang ada di sebelah pos, soe hok gie , idam lubis , dan beberapa nama mengikuti dibawahnya dengan penjelasan kenapa dan kapan beliau-beliau meninggal, dari kena gas beracun ,jatuh dijurang ,terkena batu maupun korban yang masih selamat namun mengalami cedera. inilah peringatan awal buat kami , kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam detik menit bahkan esok ,kita sedang berada disuatu tempat yang tak pernah bisa kita tebak , alam yang selalu memberikan kebaikannya namun selalu menyimpan misteri didalamnya , yang pasti dan yang saya tahu kita harus berbuat baik kepada alam karena alam sudah memberikan semua kebaikannya , perizinan beres perut sudah terisi kami pun segera memutuskan untuk memulai perjalanan dan sebuah doa mengawali nya, awal dari semua perjalanan akan dimulai disini dari ranu pani , dari ranu pani semua tekad kami satu MAHEMERU di puncak itu, dari ranu pani awal kebersamaan kami waktu dan alam yang menyatukan kami ....
ranu pani awal perjalanan itu
Buat Facebook Comment, klik
